Belum Genap Dua Tahun sudah hafal Al-Quran 30 Juz
Kamis, 12 Mei 2011 10:29
Author: al-muayyad
Kecintaan terhadap Alquran membuat Milla dan teman-teman yang lainnya yang sama-sama di program tahfidz menghafal Alquran setiap hari.
Anik Chabibatul Millah (17 tahun) seorang siswi kelas sebelas MA Al-Muayyad sekaligus santri di ponpes AlMuayyad, melakukan syukuran atas keberhasilannya menghafal Alquran 30 juz. Milla panggilan akrabnya mampu menghafal Alquran 30 juz dalam waktu 2 tahun di madrasah aliyah tempatnya menimpa ilmu. Syukuran itu di lakukan dengan doa bersama yang di pimpin oleh pengasuh madrasah, kepala sekolah, para dewan guru, serta seluruh siswa madrasah aliyah.
Acara tersebut berlangsung tenang dan hikmat di mana semua orang yang berada dalam ruangan tersebut mendengarkan bacaan juz terakhir. Begitu hikmatnya suasana tersebut, sebagian dari yang hadir begitu terharu dan meneteskan air mata. Mereka merasa terharu dan senang melihat temannya telah berhasil menghafalkan Alquran. Bukan hanya teman yang bersukacita dalam acara tersebut melainkan rasa bangga tercurah dari seluruh hadirin yang ada.
Kini bukan saja pondok-pondok salaf yang memiliki program tahfidz. Banyak pula pesantren-pesantren umum yang memiliki wadah pendidikan formal yang di setarakan seperti SMP, SMA, MA pun mempunyai program yang sama. Entah lembaga yang bernaung pada Diknas ataupun Depag. saling berlomba-lomba dalam mencetak hafidz dan hafidzah dalam menjaga kemurnian isi Alquran. Tidak hanya program non formal seperti mengaji kitab kuning, menghafal nadhoman atau kitab yang lain, di ponpes Al-Muayyad terdapat pula program formal, mempelajari ilmu-ilmu umum.
Dengan cara ini di anggap lebih efektif yang lebih baik, selain membekali mereka dengan ilmu umum, pada pelajaran formal, mereka juga mendapatkan ilmu agama yang lebih mendalam. Sekolah pagi yang setara dengan SMP, SMA, MA dengan cara ini di harapkan dapat menciptakan penerus bangsa yang lebih baik karena mereka bukan saja di bekali ilmu dunia, ilmu akhirat pun mereka mendapatkan porsi yang sama. Dalam menghafal, sering kali menghadapi kendala. Dan kendala terbesar adalah MALAS. Sifat malas adalah hal yang harus di singkirkan dalam diri seseorang yang menghafalkan Alquran. Di tambah lagi dengan perubahan jaman si mans teknologi semakin canggih dan membuat godaan-godaan semakin banyak. Wajib menahan hawa nafsu melihat jaman sekarang ini anak muda sedikit sekali yang mau menjaga dan mengamalkan Alquran. Mereka lebih senang hidup bebas tanpa adanya beban berupa menghafal ayat-ayat Allah ataupun Alquran. Hal inilah yang harus di garis bawahi, ''mengapa para generasi muda seolah tidak mementingkan hal tersebut, dan malah memilih hal-hal yang cenderung negatif. Karena mereka memilih hal-hal yang mudah yang di lakukan tanpa harus bersusah payah. Mereka dengan mudah menghafal lirik lagu penyanyi kesayangan dalam waktu yang singkat pun mereka mampu untuk menghafalnya karena mereka merasa bahwa itu perlu. Tapi untuk hal-hal yang mendasar dalam agama mereka beranggapan bahwasanya itu sama sekali tidak penting. ‘‘Suatu kepuasan tersendiri ketika kita berhasil hafal Alquran.
Menghafal Alquran adalah impian semua umat Islam yang beriman. Tak ada salahnya mempunyai niat dan berusaha agar bisa melakukan hal itu. Tidak hanya kebaikan dunia, janji kebahagiaan akhirat pun akan di dapatkannya. Bukan hanya sekedar hafal, tapi harus bisa menjaga dan merawat hafalan itu sampai seumur hidup. Niat yang tidak di sertai dengan usaha tak akan mendapatkan apapun. Kini kembali pada pribadi masing-masing untuk menentukan hal terbaik yang akan di ambil. Generasi muda menjadi tonggak berlangsungnya generasi yang lebih baik jika, setiap pemuda menanamkan sifat mencintai Alquran sebagai pedoman hidup dan menjaga kerukunan umat beragama.
Dengan berhasilnya Milla di harapkan dapat menambah semangat bagi teman dan adik-adik kelasnya agar bisa menyusul keberhasilan itu amin. Keberhasilan ini tidak hanya karena sekolah yang memadai, yang terpenting adalah keberhasilan Milla sendiri dalam menghafal. Bagaimana dia bisa membagi waktu untuk deres (membaca Alquran). Dengan waktu belajar di madrasah serta waktu untuk berbaur dengan teman nya yang lain. Menjadwalkan agenda dan menargetkan capaian hafalan yang harus di lakukan setiap harinya. Dengan rutin dan tepat waktu. Cara di atas kiranya pantas di lakukan dan di contoh agar mendapatkan porsi yang sama antara menghafal dengan pelajaran formal. Semangat Milla perlu di contoh. Semoga teman yang lain bisa cepat menyusul keberhasilan Milla, amin..........................
Dengan berhasilnya Milla di harapkan dapat menambah semangat bagi teman dan adik-adik kelasnya agar bisa menyusul keberhasilan itu amin. Keberhasilan ini tidak hanya karena sekolah yang memadai, yang terpenting adalah keberhasilan Milla sendiri dalam menghafal. Bagaimana dia bisa membagi waktu untuk deres (membaca Alquran). Dengan waktu belajar di madrasah serta waktu untuk berbaur dengan teman nya yang lain. Menjadwalkan agenda dan menargetkan capaian hafalan yang harus di lakukan setiap harinya. Dengan rutin dan tepat waktu. Cara di atas kiranya pantas di lakukan dan di contoh agar mendapatkan porsi yang sama antara menghafal dengan pelajaran formal. Semangat Milla perlu di contoh. Semoga teman yang lain bisa cepat menyusul keberhasilan Milla, amin..........................