“MUDHOF ILAIHKU”
Dikala diriku termenung dalam ratapan kesedihan
Dikala cucuran air mata ini, tiap laila datang,
tak terbendung sepeti air bah tsunami
Dikala Ramuan Mujarab Syaikh Jazuli selalu berdendang dalam bibir ini
Dikala Alunan Indah Badawiyyah tak pernah terhenti dari tiap detak jantungku
Dikala Ratibul Qur’an dalam Ihya’nya Sang Ghozali tak pernah fatroh dalam usbu’ku
Aku selalu berdoa untukmu
Fikirku selalu terbayang dirimu
karena memang’’’’’’
Dirimulah yang selalu ada dalam hatiku
Dirimulah tambatan hatiku
Dirimulah yang aku harapkan selalu bersanding denganku
Andaikan Aku Mudhof maka dikaulah Mudhof ilainya
Wahai Mudhof Ilaihku bermujahadahlah engkau, berriyadohlah engkau.
Karena,,,,,,,,,,
Dikalaulah yang kelak juga akan disimak jerendelnya
Dikaulah yang kelak juga menjadi mujahid muda
Dikaulah yang kelak juga membawa spidol berdiri di muka
Do’aku ini adalah do’a khusyuk berdendang asmara,
Semoga Allah selalu meridhoi kita. Amin Ya Rabbal Alamin
Ditulis oleh: Ahmad Muhammad Mustain Nasoha ( Santri MDW Program Tahfidz Tahun 2009 - 2012 )
Untuk : Teman-teman santri yang pernah menemani ngaji penulis ( Konco-konco Ngajiku ).
|