Bedah Buku Karya 3 Alumni Al-Muayyad & Talkshow Santri Pun Bisa menulis
Kecenderungan remaja saat ini memang ingin memperoleh sesuatu dengan secara gampang dan instant. Tak beda halnya ketika ingin mengetahui hukum-hukum puasa.
Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan 1431 H dan apresiasi terhadap karya alumni, Ikatan Pelajar Madrasah Al-Muayyad (IPMA) bekerjasama dengan penerbit Tiga Serangkai mengadakan acara Bedah Buku Karya 3 Alumni Al-Muayyad & Talkshow Santri Pun Bisa menulis di Pesantren Al-Muayyad, Ahad 15 Agustus 2010.
Buku pertama yang dibedah adalah Fiqih Puasa untuk Remaja yang ditulis oleh Drs. KH. Dian Nafi’, MPd mantan Kepala sekolah SMA Al-Muayyad.
Ada beberapa pendapat mengenai bilangan rakaat yang dilakukan kaum muslimin pada bulan Ramadhan sebagai berikut:
1. Madzhab Hanafi
Sebagaimana dikatakan Imam Hanafi dalam kitab Fathul Qadir bahwa Disunnahkan kaum muslimin berkumpul pada bulan Ramadhan sesudah Isya’, lalu mereka shalat bersama imamnya lima Tarawih (istirahat), setiap istirahat dua salam, atau dua istirahat mereka duduk sepanjang istirahat, kemudian mereka witir (ganjil).
Walhasil, bahwa bilangan rakaatnya 20 rakaat selain witir jumlahnya 5 istirahat dan setiap istirahat dua salam dan setiap salam dua rakaat = 2 x 2 x 5 = 20 rakaat.
2. Madzhab Maliki
Dalam kitab Al-Mudawwanah al Kubro, Imam Malik berkata, Amir Mukminin mengutus utusan kepadaku dan dia ingin mengurangi Qiyam Ramadhan yang dilakukan umat di Madinah. Lalu Ibnu Qasim (perawi madzhab Malik) berkata “Tarawih itu 39 rakaat termasuk witir, 36 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir” lalu Imam Malik berkata “Maka saya melarangnya mengurangi dari itu sedikitpun”. Aku berkata kepadanya, “inilah yang kudapati orang-orang melakukannya”, yaitu perkara lama yang masih dilakukan umat.
Pengertian Qiyamu Ramadhan
Shalat Tarawih merupakan Ibadah yang unik bagi umat Islam di Indonesia, selalu saja setiap tahun menjelang bulan Ramadhan dan dalam bulan Ramadhan menjadi bahan pembicaraan dan kajian bagi kalangan intelektual. Bahkan ada juga di kalangan masyarakat papan menengah ke bawah dan pinggiran, menjadi sumber konflik, antara jamaah satu dengan jamaah lain, antara masjid satu dengan masjid lainnya bahkan ada yang konflik antar keluarga, antara menantu dan mertua bisa terjadi retak dan bercerai gara-gara tidak sepaham dengan amaliyah yang dianutnya.
Pasalnya adalah masalah tarawih di bulan Ramadhan, ada yang mengerjakan 20 rakaat dan ada yang 8 rakaat. Masalah furuiyyah yang kental dengan khilafiyyah ini sudah lama menjadi kajian para fuqaha terdahulu dan sudah disiapkan jawabannya. Tinggal bagaimana kita bisa menyikapi permasalahan “khilafiyyah” tersebut.
Bedah Buku Karya Alumni Al-Muayyad
Acara di Serambi Al Muayyad, Ahad, 15 Agustus 2010 jam 09.00 WIB - Selesai.
Acara GRATIS dan Untuk Umum.
Awal Puasa
Assalamu'alaikum.W.W.
Kami ikhbarkan bahwa malam ini mulai tarawih 1 Ramadhan 1431 H atas dasar rukyah berhasil melihat hilal di Bukit Condrodipo Gresik oleh A. Asyhar (45th), Hadi Imanuddin (36TH) dan di pantai Giliketapang Probolinggo, oleh tim PCNU Pasuruan, yang melihat : Hasan (42), Ma'sum (35), Rusydi (27), Sholihin (47), Musthofa (35). Kami atas nama LF PBNU mengucapkan Selamat beribadah Ramadhan. Terimakasih atas pastisipasinya.
Wassalamu'alaikum W.W.
Kiriman dari Sahabat Sholeh- Lajnah Falaqiyah PBNU Jakarta. Pukul 19.09 WIB.
IPMA menyambut Ramadhan
Kali ini IPMA mempunyai progam yang spektakuler.
Sesuai dengan yang di katakan Pak Kyai, "Orang yang senang bulan suci Ramadhan, pasti jasadnya akan haram dari siksa api neraka" dengan tegasnya, pada waktu nariyahan(Senin, 020810).
Jerih payah para anggota IPMA untuk mernyusun acara tersebut mungkin tak semuanya sempurna. Sesuai dengan apa yang dikata orang "semua yang kita kerjakan tidak selamanya sempurna, pasti ada salah satunya ada yang salah walaupun itu hanya kecil".
Tapi kami dari IPMA kususnya tetap optimis akan harapan kami yaitu agar IPMA itu sebagai wadah para santri sebagai media penghubung atau penyalur kreativitasnya.
Dengan diikuti para peserta dari IPMA CABANG, acara menjadi lebih meriah, apa lagi para supporternya itu yang bikin suasana menjadi hidup, yang sebelumnya kayak kuburan berubah menjadi gemerlap seperti pasar malam. Mereka saling mendukung dengan sepenuh kekuatan agar tim kesangannya bisa menjadi sang juara.
Ramadhan: Bulan Pengendalian Hawa Nafsu dan Syahwat
Ramadhan ! Saatnya Mengendalikan Hawa Nafsu dan Syahwat
Biasanya, sering kita mengatakan atau mendengar bahwa shaum berfungsi untuk menundukkan hawa nafsu jelek kita. Namun, yang dimaksud sekadar menahan nafsu makan dan minum, tidak berbohong, tidak bertengkar, tidak meng-gîbah, atau aktivitas lain yang bersifat moralitas semata. Kalaupun faktanya demikian maka sebenarnya telah terjadi penyempitan makna dari menundukkan hawa nafsu itu sendiri. Allah SWT berfirman:
????? ???????? ???? ???????? ???? ???? ?????? ?????? ??????
Tiadalah yang diucapkannya itu (al-Quran dan al-Hadist) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS an-Najm [53]: 3-4).
Dalam ayat di atas, Allah SWT secara tegas menjelaskan bahwa hawa nafsu dan wahyu saling berbeda. Hawa nafsu adalah segala bentuk dorongan yang berasal dari dalam diri manusia. Oleh karena itu, hawa nafsu tidak hanya terbatas pada aspek moralitas saja, melainkan menyangkut seluruh dorongan ada dalam diri manusia yang mewujud dalam seluruh aktivitas. Sebaliknya, wahyu adalah sesuatu yang diwahyukan oleh Allah kepada Rasulullah saw. berupa perintah dan larangan. Wahyu ini yang harus mengendalikan hawa nafsu manusia. Jika hawa nafsu manusia tidak dibimbing wahyu, ia akan cenderung pada keburukan.
<< Mulai < Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berikutnya > Akhir >>
JPAGE_CURRENT_OF_TOTAL